Rabu, 06 Oktober 2010

Para Malaikat Allah


Dalam peristiwa Paskah dikisahkan dua orang yang pakaiannya berkilauan menyatakan kepada para wanita yang melihat kubur Yesus telah kosong, bahwa Yesus telah bangkit. Mereka adalah para malaikat Allah, pembawa kabar kepada manusia. Dalam kitab suci kita juga membaca sangat banyak perikop-perikop yang mengisahkan para Malaikat Allah dan peran mereka dalam kerajaan Allah dan kehidupan manusia. Kami secara khusus mengangkat tema para malaikat Allah.
Sebelum kita masuk ke dalam topik kita tentang malaikat, mungkin menarik untuk diketahui bahwa kata malaikat dalam Bahasa Indonesia kita, berasal dari kata bahasa Arab yang yaitu kata ”Malaaikah”. Kata ini juga berasal dari bahasa Ibrani ”mal’akh” yang berarti pembawa pesan. Dalam bahasa-bahasa Eropa, seperti angel dalam bahasa Inggris atau angelus dalam bahasa Latin, berakar pada kata Yunani angelos, yang berarti pembawa pesan atau messenger. Sesuai dengan namanya, para malaikat bertugas membawa pesan dan misi dari Tuhan. Tuhan mengutus para malaikat untuk menyatakan kehendak-Nya, untuk membimbing, mengajar, menegur serta menghibur umat-Nya. Kita dapat menemukan dalam Kitab Suci bagaimana para malaikat tampil sebagai utusan Tuhan, mulai dari Kitab Kejadian dan sepanjang sejarah bangsa pilihan Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, kita juga mengenal para malaikat lewat ajaran-ajaran Yesus sendiri.

Lalu siapakah para malaikat itu? Malaikat adalah makhluk rohani yang diciptakan Allah, artinya mereka tidak memiliki tubuh ragawi: tidak memiliki daging atau darah. Malaikat tidak dilahirkan, tetapi diciptakan Allah. Karena tidak memiliki tubuh, maka mereka tidak menjadi tua dan mati.

Malaikat memiliki kehendak dan budi. Sama seperti kita, para malaikat juga menerima rahmat dan kasih Tuhan. Tetapi, karena malaikat tidak mempunyai tubuh ragawi dan tidak tumbuh dan berkembang, tanggapan mereka atas kasih Tuhan juga tidak memerlukan waktu dan refleksi agar dapat tumbuh dan berkembang. Bagi mereka, keputusan untuk mengikuti Tuhan dan mentaati-Nya ditetapkan satu kali untuk selamanya.

Tuhan amat mengasihi manusia dan Ia memberikan kepada manusia sekaligus jiwa dan roh! Sama seperti para malaikat, kita juga mempunyai  kebebasan untuk mengikuti Tuhan dan mentaati-Nya. Tetapi karena kita memiliki tubuh ragawi, kita tumbuh dan berkembang; kita belajar sementara kita tumbuh dewasa. Oleh karena itu kita juga bertumbuh setiap hari dalam menentukan pilihan untuk mencintai dan melayani Tuhan.

Ada malaikat yang baik yang mengikuti dan mentaati Tuhan. Ada juga malaikat yang karena kesombongannya menolak untuk taat kepada perintah Tuhan. Mereka ingin menggunakan kekuatannya untuk kepentingan mereka sendiri. Para malaikat yang memberontak ini kita sebut setan atau iblis. Raja para iblis ialah Lucifer. Kesombongan setan menciptakan neraka. Di neraka tidak ada Tuhan dan dengan demikian untuk selamanya tidak ada harapan untuk memperoleh keselamatan.

Kita tidak tahu seperti apa para malaikat itu ketika mereka berada disekeliling Tahta Allah. Atau bahkan apakah mereka punya penampilan, mengingat mereka adalah makhluk rohani. Penampilan mereka di bumi tentulah amat menggentarkan dan menakjubkan. Banyak kali disebutkan dalam Kitab Suci bahwa kata-kata pertama mereka adalah “Jangan takut.”

Nah, apa sih yang dilakukan malaikat?
Pertama, Malaikat memandang, memuji dan memulikan Allah di hadirat-Nya yang Ilahi.
Hendaknya disadari bahwa setiap kita mempunyai seorang malaikat pelindung. Yesus sendiri pernah bersabda, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena  Aku berkata kepadamu; ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga” (Mat 18:10), bdk. teks lain: Why 5:11 dst, tentang para malaikat yang menggelilingi tahta Allah; Luk. 15:10 tentang para malaikat yang bersukacita atas jiwa orang berdosa yang bertobat.

Kedua, Malaikat merupakan sebutan yang menggambarkan peran mereka dalam interaksinya dengan dunia ini. Malaikat berarti pembawa pesan atau utusan. Kitab suci melukiskan peran malaikat sebagai utusan Allah yang menyampaikan pesan, melaksanakan keadilan atau pun memberikan kekuatan serta penghiburan.
Beberapa contoh dari Kitab Suci tentang hal ini:

Kej. 3:24 : setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka diusir dan Kerubim ditempatkan Tuhan untuk menjaga jalan masuk taman Eden.
Kej. 19 : Malaikat melindungi Lot dan keluarga di Sodom dan Gomora
Kej. 22 : Malaikat menghentikan Abraham ketika hendak mempersembahkan Isak.
Kis 10:1dst : Malaikat menampakan diri pada Kornelius dan menghantarnya sampai pertobatan.
Kis. 12:1dst : Malaikat membebaskan Petrus dari penjara.

Dalam Perayaan Ekaristi, kita juga menguduskan nama Allah bersama paduan suara malaikat. Tradisi Gereja yang berasal Paus Gregorius Agung dan Pseudo-Dionysius di abad ke-5 menyatakan bahwa malaikat digolongkan dalam SEMBILAN paduan suara. Dikenal dengan sebutan paduan suara para malaikat.

KETIGA PADUAN SUARA yang pertama MENATAP DAN BERSEMBAH SUJUD langsung di hadapan Tuhan:
1. SERAFIM, artinya “yang bernyala-nyala”. Serafim memiliki nyala kasih yang paling berkobar di hadapan Tuhan dan hadir di hadapan Tuhan dengan pemahaman yang sungguh mendalam.
2. KERUBIM, artinya “kesempurnaan kebijaksanaan”. Kerubim berdiri di hadapan kebijaksanaan Ilahi; merenungkan penyelenggaraan dan rancangan Allah bagi makluk ciptaan-Nya.
3. TAHTA/OPHANIM, melambangkan keadilan Ilahi dan kuasa pengadilan. Tahta berdiri dengan merenungkan kuasa dan keadilan Allah.

KETIGA PADUAN SUARA berikutnya MENUNAIKAN RENCANA PENYELENGGARAAN ILAHI bagi alam semesta :
1. PENGUASA/DOMINION/KURIOTES, nama ini menyiratkan otoritas. Dikenal juga sebagai pemimpin paduan suara yang lebih kecil.
2. KEUTAMAAN/VIRTUES/DUNAMIS, nama ini menimbulkan kesan daya atau kekuatan. Dikenal siap melaksanakan perintah Penguasa dan memimpin kelompok surgawi.
3. KEKUATAN/POWERS/EXOUSIA, nama itu menunjuk pada tugas menghadapi serta melawan kuasa-kuasa jahat yang menentang rancangan peyelenggaraan Ilahi.

KETIGA PADUAN SUARA yang terakhir berhubungan langsung DENGAN MASALAH-MASALAH Manusia:
1.  KERAJAAN/PRINCIPALITIES/ARCHE,  melindungi kerajaan-kerajaan duniawi, seperti bangsa-bangsa atau kota-kota.
2. MALAIKAT AGUNG, menyampaikan pesan-pesan Allah yang paling penting kepada umat manusia. (Bdk. Malaikat Mikael-Gabriel dan Rafael)
3. SETIAP MALAIKAT, mengemban tugas sebagai pelindung setiap kita. Sering disebut malaikat pelindung masing-masing kita.

Lebih lanjut, Malaikat Agung adalah “penghulu atau pemimpin para malaikat” (Yudas 1:9; 1 Tes 4:16). Dari ketujuh Malaikat Agung, hanya ada tiga yang kita kenal namanya, yaitu Malaikat Agung St. Mikhael, St. Gabriel dan St. Rafael. Para Malaikat Agung mempunyai empat tugas utama:

§         Memimpin pertempuran melawan setan.
§         Menyelamatkan jiwa-jiwa orang beriman dari kuasa musuh, terutama pada saat kematiannya.
§         Menjadi kemenangan bagi umat pilihan Tuhan, yaitu bangsa Israel dalam Perjanjian Lama dan umat Kristen dalam Perjanjian Baru.
§         Membimbing jiwa-jiwa dari dunia dan membawanya ke pengadilan akhir.

Mereka disebut malaikat agung oleh karena peran penting mereka dalam rencana Allah. St Mikhael, yang namanya berarti, “siapa yang seperti Allah”, memimpin bala tentara malaikat yang mencampakkan setan dan para malaikat yang memberontak ke dalam neraka; pada akhir zaman, St Mikhael akan menghunus pedang keadilan guna memisahkan yang baik dari yang jahat (bdk Why 12:7dst). St Gabriel, yang namanya berarti, “kekuatan Allah” menyampaikan kabar kepada Santa Perawan Maria bahwa ia telah dipilih menjadi Bunda Sang Juruselamat (bdk Luk 1:26-38). St Rafael, yang namanya berarti “kesembuhan dari Allah”, menyembuhkan mata Tobit yang buta (bdk Tobit 5).

St. Mikhael adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi. Namanya berarti “Siapa dapat menyamai Tuhan?” yaitu pertempuran dahsyat bala tentara surgawi melawan pemberontakan Lucifer, si raja iblis.

St. Mikhael beberapa kali ditampilkan dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam Kitab Daniel bab 10 dikisahkan bagaimana Mikhael menenangkan hati Daniel setelah Daniel memperoleh suatu penglihatan. Mikhael berjanji untuk menjadi penolongnya dalam segala hal. Dalam Kitab Daniel bab 12, Mikhael disebut sebagai “pemimpin besar  yang akan mendampingi anak-anak bangsa pilihan Tuhan.” Dalam Kitab Yudas ayat 9 diceriterakan bagaimana Mikhael bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa. Dalam Kitab Wahyu bab 12, Yohanes menggambarkan pertempuran besar di surga di mana Mikhael berhasil menghalau para malaikat yang memberontak dari surga. Oleh karena kemenangannya itu, Gereja Katolik mengangkatnya sebagai Pelindung Gereja. Malaikat Agung St. Mikhael biasa dilukiskan berpakaian baju baja, membawa tombak dan kakinya menginjak leher seekor naga.  

Gereja memohon pertolongannya bagi orang-orang yang menghadapi ajal, perlindungan dalam peperangan, pengakuan dosa, dan menghantar jiwa-jiwa dari api penyucian menuju surga. St. Mikhael kelak akan menjadi pelindung orang-orang Kristen pada masa anti-Kristus.

Gabriel berarti “Tuhan kemenanganku”. St. Gabriel dianggap sebagai utusan khusus untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada manusia. Namanya dicatat dalam Kitab Daniel 8:16; 9:21 sebagai utusan untuk menjelaskan penglihatan-penglihatan yang diperoleh Daniel. Dalam Injil Lukas, dikisahkan Gabriel menyampaikan berita kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia serta menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus, Tuhan dan Penyelamat kita, kepada Bunda Maria. 

Rafael berarti “Tuhan menyembuhkan”. Namanya disebutkan dalam Kitab Tobit, di mana dikisahkan Rafael menyamar sebagai manusia untuk menemani seorang pemuda bernama Tobia dalam suatu tugas serta memberikan obat kepadanya guna menyembuhkan mata ayahnya yang buta.

Pesta Malaikat Agung St. Mikhael, St. Gabriel dan St. Rafael dirayakan oleh Gereja setiap tanggal 29 September. Dalam pesta para malaikat ini kita memanjatkan puji syukur kepada Tuhan atas demikian banyak cara yang dilakukan Tuhan untuk melindungi dan memelihara kita. Kita juga diingatkan akan kekayaan dan keanekaragaman karya ciptaan Tuhan yang melebihi batas pengetahuan kita.

Para malaikat adalah juga pelindung kita. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan” (No. 336). St Basilius (wafat 379) menegaskan, “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus Eunomium, III, 1). Sebagian besar dari kita, semenjak kecil telah belajar mendaraskan doa sederhana kepada malaikat pelindung kita, “Malaikat Allah, pelindungku tersayang, dengan perantaraan siapa kasih Allah dinyatakan kepadaku. Sejak saat ini dampingilah aku, untuk menerangi, melindungi, memimpin dan membimbingku.” Sebagian dari para kudus dapat melihat malaikat, seperti St Petrus (Kis 12:1-19), atau melihat malaikat pelindung mereka, seperti St Padre Pio dan St Elizabeth dari Hungaria.

Oleh karena cinta kasih Allah yang luar biasa kepada kita, Ia telah memilih para malaikat terberkati di surga dan mengutusnya untuk menjadi pelindung kita masing-masing begitu kita dilahirkan. Malaikat pelindung akan melindungi dan menjaga kita selama ziarah kita di dunia agar kelak kita dapat selamat sampai ke rumah kita yang sesungguhnya, yaitu surga, di mana kita boleh bersatu dengan Bapa untuk selamanya.

“Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;  sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” (Mazmur 91: 10-12)

Tugas malaikat pelindung ialah membimbing kita kepada pemikiran, perbuatan dan perkataan yang baik serta menghindarkan kita dari yang jahat. Ia mendorong kita untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Malaikat pelindung berbicara dalam hati nurani kita agar kita melaksanakan kehendak Tuhan. Namun, sering terjadi suaranya lenyap tak kedengaran, karena pada saat yang sama si iblis membangkitkan kesombongan kita serta meraung-raung di telinga kita dengan hasutan-hasutannya.

Agar kita lebih peka terhadap bisikan malaikat pelindung, kita perlu membina hubungan baik dengannya, yaitu dengan berdoa memohon perlindungan serta penyertaannya. Sudah selayaknya kita mengikuti bimbingan malaikat pelindung kita. Tuhan amat merindukan kita ada bersamanya di surga kelak. Malaikat pelindung adalah salah satu dari sekian banyak cara yang dilakukan Tuhan agar kita sampai kepada-Nya.

Gereja merayakan pesta untuk menghormati malaikat pelindung setiap tanggal 2 Oktober. Paus Paulus V yang menetapkan pesta ini pertama kalinya bagi Gereja Semesta pada tahun 1608 sementara Paus Clement X yang menetapkan harinya, yaitu 2 Oktober. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar