Minggu, 26 Agustus 2012

MISA SYUKUR AKHIR TAHUN PAROKI SANTO IGNATIUS


PEMBUKA
Perarakan masuk mulai dari pintu gereja, berurutan: PPA, Para petugas liturgi, Ketua Wilayah Rohani, DPP bersama Imam berarak menuju altar diiringi dengan lagu pembuka.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM
Imam    :   Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Umat     :   Amin
Imam    :   Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa yang mahamurah, dari Yesus Kristus penyelamat kita dan dari Roh Kudus pembawa damai, bersamamu.
Umat     :   Dan bersama rohmu.

KATA PEMBUKA (oleh imam)
Saudara-saudari, untuk terakhir kalinya dalam tahun 2011 ini kita berkumpul dalam Perayaan Ekaristi ini. Tuhan telah memberikan tahun ini kepada kita sebagai kurnia yang berharga. Sekarang kita mau mengembalikan tahun ini kepada-Nya: suatu tahun yang berisi suka dan duka, kegirangan dan kesedihan, kebaikan dan kejahatan; suatu tahun yang berisi berkat dan susah, damai dan perang, kerukunan dan perselisihan,  terror, dan bencana alam, kematian dan kehidupan. Segalanya itu hendak kita kembalikan ke tangan Tuhan.
                Dalam Perayaan Ekaristi ini, kita mau minta ribuan maaf kepada Tuhan atas segala yang tidak baik: bahwa dari banyak segi kita telah mengecewakan Tuhan – telah mengecewakan juga sesama kita, telah merugikannya, dan telah melukai hatinya. Selain itu tentu juga di hadapan Tuhan kita hendak mengucap syukur atas segala yang baik yang telah kita alami selama ini. Dan kita mengungkapkan kepercayaan kita akan Allah, penebus kita, yang hadir di tengah kita. – Hening sejenak.

PERNYATAAN TOBAT

KYRIE                    (Koor Mudika)
GLORIA                (Koor Mudika)

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, cinta kasih yang Kaucurahkan kepada kami memberi arti penuh kepada hari-hari suka dan duka pengalaman hidup kami di sepanjang tahun 2011 ini. Segala yang kami lakukan dari pagi sampai petang, mengajak kami untuk selalu memandang Dikau. Berilah kami kekuatan agar dapat mengabdiMu dengan setia, sehingga dapat memberi kesaksian tanpa takut-takut, karena Engkau selalu menyertai kami dalam setiap saat. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 

BACAAN I                                                                                            Pengkhotbah 3:1-11

“Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya”

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal,
ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan;
ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa;
ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari;
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi;
ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit;
ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci;
ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?  Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Demikianlah Sabda Tuhan
Umat     : Syukur kepada Allah
ANTAR BACAAN: Mazmur 33:4-5.18-19.20.22                      Reff.: PS 831
05 /  6 .    7    i    3 / 2    i    7 /  i      05 / 6  6    6 / 53  4 / 3 //
Ber-syu-kur-lah ke-pa-da Tu-han, kar-na ba-ik- lah  Di- a!


BACAAN II                                                                                                           Kolose 3:12-17

“Manusia Baru”
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur  seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Demikianlah Sabda Tuhan
Umat     : Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL PS 956
5    5  5 / 5   6   5  4/  3 . / 3   5   4  3 / 2 . /
Al-le-lu-ya, al-le-lu-ya,          al-le-lu- ya. 
5   5  5 / 5  6   5  4/ 3 . / 2  3  42 / 1 . //
Al-le-lu-ya, al-le-lu-ya,   al-le-lu-  ya.
3                                                                     21   2 . /
Semoga damai Kristus melimpahi ha-ti - mu.
4                                                                              34   5 . //
Semoga sabda Kristus berakar dalam di - ri - mu.



BACAAN INJIL    (Lukas 17:11-19)

“Kesepuluh Orang Kusta”

Dalam perjalananNya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepadaNya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain daripada orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Umat     : Terpujilah Kristus.

HOMILI /LAPORAN AKHIR TAHUN

DOA AKU PERCAYA

DOA UMAT
I       :       Ya Allah, Bapa kami, Engkau sumber segala pemberian dan rahmat. Dengan hati penuh rasa syukur dan gembira kami memuji Engkau demi segala  anugerah-Mu, seraya berseru dan berdoa kepadaMu:
L      :       Kita berdoa untuk Gereja, umat Allah yang masih di perjalanan:
                Ya Bapa, semoga kami tidak berpaling ke belakang, ke masa lampau, entah untuk tetap mempertahankannya, entah untuk mengutuknya. Semoga kami memandang ke depan untuk membangun masa yang lebih baik dari pada masa lampau, berkat karunia Kristus. Kami mohon….
L      :       Kita berdoa untuk masyarakat, bangsa dan negara  yang tertimpa kelaparan, perang dan bencana alam, terutama di negara kita ini:
                Ya Allah, bangsa kami meratap dan berduka oleh pelbagai bencana; segala bentuk teror dan pembunuhan, banjir, gempa bumi, tanah longsor, kecelakaan-kecelakaan besar, dan wabah sakit penyakit, yang melanda beberapa daerah di tanah air kami, selama tahun 2011 ini. Kami menyadari betapa kecil dan tidak berdayanya kami, bahwa kadang-kadang kami merasa betapa tidak amannya hidup kami. Kuatkanlah hati dan teguhkanlah iman bangsa kami. Kiranya bangsa kami peka untuk membaca tanda-tanda zaman ini, buatlah kami bijaksana dalam mengatur dan menjaga hidup kami dan alam semesta ini. Kami mohon ….
L      :       Ya Allah, semoga Engkau selalu mencurahkan rasa terima kasih yang ikhlas  ke dalam hati kami, untuk mensyukuri segala kebaikanMu yang kami terima selama tahun 2011 yang akan segera berlalu ini. Dan semoga Engkau menuntun kami dengan rela kepada perayaan syukur dan pujian yang abadi di surga kelak. Kami mohon ….
L      :       Ya Allah, kami bersyukur atas segala perhatian dan bantuan yang telah diberikan oleh Saudara-saudari para penyumbang; baik itu bagi pelayanan rohani, kegiatan sosial, pembangunan gereja, bagi kesejahteraan dan kebutuhan pastor, kiranya kepada mereka Kaubalas dengan kegembiraan hati, Kaulindungi terhadap yang jahat serta Kaupelihara dalam cintakasih-Mu. Kami mohon …..
I       :       Ujud-ujud khusus dalam misa ini: ….
I       :       Ya Allah, Bapa pemelihara kami, inilah doa dan ucapan syukur kami, yang kami haturkan kepada-Mu diakhir tahun ini, demi jasa Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


LAGU PERSEMBAHAN                   (Koor Mudika)


DOA PERSEMBAHAN
Allah Bapa kami yang Mahapenyayang, terimalah ucapan syukur kami, atas segala yang Kaulakukan pada diri kami, atas roti dan anggur, yang menghidupi kami dalam perjalanan hidup selama tahun 2011 ini bersama Yesus Putera-Mu, yang menjadi pengantara kami di hadapan-Mu sepanjang segala masa. Amin.


PREFASI

SANCTUS                                                             (Koor Mudika)


DOA SYUKUR AGUNG
DOA SYUKUR AGUNG X
Imam    :   Sungguh kuduslah Engkau, ya Allah. Engkau baik hati terhadap kami dan menaruh kasih sayang kepada semua orang. Terima kasih, ya Bapa, karena segala kebaikanMu itu, terutama karena Engkau mengutus Yesus, PuteraMu, kepada kami.
                    Ia datang ke dunia hendak membuka mata dan telinga kami, supaya kami dapat mengenal Engkau sebagai Bapa dan hidup rukun sebagai saudara. Ia mengumpulkan kami di sini supaya merayakan perjamuan sesuai dengan pesanNya.
Imam    :   Bapa yang mahabaik, kuduskanlah persembahan roti dan anggur ini dengan kuasa Roh Kudus, agar menjadi bagi kami Tubuh dan (†) Darah PutraMu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus.
                    Sebab dalam perjamuan malam sebelum sengsara dan wafatNya, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-muridNya seraya berkata:
                    TERIMALAH DAN MAKANLAH: INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU
                    Sesudah itu Ia mengambil piala berisi anggur: Ia mengucapkan syukur dan memuji Dikau, lalu memberikan piala itu kepada murid-muridNya seraya berkata:
                    TERIMALAH DAN MINUMLAH: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.
                    Oleh karena itu, ya Bapa yang kudus, dengan gembira kami mengenangkan segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Yesus Kristus demi keselamatan kami. Dalam kurban ini, kami merayakan wafat dan kebangkitanNya. Maka kami mohon, terimalah kami sendiri bersama PutraMu. Ia rela mati bagi kami, tetapi Engkau membangkitNya-Nya kembali.
Umat     :   3 .  5   3 . / 1     1     1     1    2   4  32 / 3 . . 0 /
                    Ya Al-lah, Eng-kau sungguh ba-ik  ha - ti.
                    5 .  6   5 . / 1     1     1    1  2   4  3   2 / 1 . . 0 /
                    Trimalah  persem-bah-an pu-ji-an ka-mi.
Imam    :   Kini Yesus hidup bersamaMu, namun tetap tinggal di tengah-tengah kami.
Umat     :   Ya Allah, Engkau sungguh baik hati.
                    Trimalah persembahan pujian kami.
Imam    :   Pada akhir zaman, Ia akan datang sebagai raja agung. Dalam kerajaanNya, tiada lagi orang yang menderita sengsara.
Umat     :   Ya Allah, Engkau sungguh baik hati.
                    Trimalah persembahan pujian kami.
Imam    :   Bapa, Engkau menghibur hati kami dengan Roh Kudus, dan mengundang kami menyambut Tubuh Kristus dari meja perjamuan ini. Semoga makanan ini menguatkan kami dalam mengabdi Engkau, Ya Bapa, dampingilah Bapa Suci Benediktus XVI, Bapa Uskup kami Yosep Suwatan dan para uskup semuanya.
Imam    :   Bantulah para murid Kristus supaya selalu berusaha membawa damai dan menggembirakan orang lain. Dan semoga dalam kerajaanMu yang abadi, bersama Santa Perawan Maria dan para kudus, kami dapat bersatu dengan Kristus dan hidup bahagia selama-lamanya.
Imam    :   Dengan perantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagiMu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
Umat     :   Amin.


BAPA KAMI (dinyanyikan)


AGNUS DEI                                                         (Koor Mudika)



KOMUNI

AJAKAN MENYAMBUT KOMUNI
Imam    :   Inilah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia! Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Umat     :   Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembah.


LAGU-LAGU KOMUNI                    (Koor Mudika)


DOA SESUDAH KOMUNI
Bapa yang Mahabaik, kini kami hendak pulang untuk beristirahat terakhir kali dalam tahun ini, sambil menanti dan berjaga sampai waktu menunjukkan pukul 12 malam. Berilah supaya kami dapat berdoa: “Ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Seperti Bapa akan menerbitkan matahari pada  hari pertama dalam Tahun Baru atas segala manusia yang baik dan jahat, kami mohon berikanlah kami kekuatan untuk mengasihi sesama kami, dan kami mohon berilah sepanjang tahun baru nanti, damai dan sejahtera dalam hati kami, dalam keluarga-keluarga kami, dalam wilayah rohani dan paroki kami serta kepada seluruh dunia. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

KOLEKTE II
(Diiringi dengan lagu yang sesuai)

SAPAAN KETUA DEWAN PASTORAL PAROKI

PENGUMUMAN

BERKAT DAN PERUTUSAN

LAGU PENUTUP

Jumat, 24 Agustus 2012

SUPERPLI, PLUVIALE, VELUM, DALMATIK, STOLA DIAKON


SUPERPLI
Istilah superpli berasal dari bahasa Latin “superpellicium” yang artinya “di atas dada”. Superli adalah pakaian luar seperti rok yang berwarna putih, panjangnya sampai di atas lutut dan memiliki lengan baju yang lebar; terkadang dengan renda-renda di bagian lengan dan lipatannya. Superpli dipakai oleh imam atau diakon dalam rangka ibadat atau perayaan liturgi di luar misa, seperti adorasi, ibadat tobat, mengantar Komuni, dan ibadat-ibadat lain. Superpli merupakan pengganti alba. Tapi, tidak boleh sembarangan memakai superpli. Kalau pelayan mengenakan kasula atau dalmatik, ia harus mengenakan alba, tidak boleh menggantikan alba dengan superpli. Superpli bisa juga dikenakan oleh siapa saja yang bertugas dalam liturgi, termasuk para broeder, frater dan misdinar.
PLUVIALE
Arti harafiah pluviale ialah mantel hujan. Pluviale yang dipergunakan dalam liturgi merupakan kain mantel besar, indah, yang dikalungkan pada leher dari belakang dengan kancing rantai dari kedua sudut atas mantel. Dalam liturgi, pluviale dipakai oleh uskup atau imam pada perayaan liturgi di luar Perayaan Ekaristi, seperti prosesi, adorasi atau astuti, pemberkatan dengan Sakramen Mahakudus, pemberkatan mempelai tanpa misa kudus atau upacara pemberkatan lain.
VELUM
Velum merupakan sebutan bagi kain segi empat sepanjang 2-3 meter dan lebarnya sekitar 60 cm, berwarna putih atau kuning atau emas dengan hiasan indah, memiliki rantai kancing pada kedua ujung yang dapat dicantelkan di depan dada. Velum yang berarti kain selubung ini digunakan dengan cara dikalungkan dari belakang dan dikenakan pada punggung. Velum digunakan oleh imam atau diakon untuk menyelubungi pegangan monstrans yang berisi Sakramen Mahakudus dalam rangka prosesi Sakramen Mahakudus atau pemberkatan umat dengan Sakramen Mahakudus. Memang unsur busana ini tidak dipakai dalam Perayaan Ekaristi, namun sangat berkaitan dengan Sakramen Ekaristi, yakni dalam adorasi atau penghormatan kepada Sakramen Mahakudus. Kain semacam itu biasanya dihiasi. Namun ada juga yang tanpa hiasan, namun dipakai untuk membawa tongkat gembala dan mitra uskup, ketika seorang uskup memimpin Perayaan Ekaristi meriah. Velum untuk tongkat dan mitra uskup biasanya berwarna putih saja.
DALMATIK

Dalam Perayaan Ekaristi, busana khusus bagi imam selebran ialah kasula; busana khusus bagi diakon ialah Dalmatik. Bentuk dalmatik agak mirip kasula, tetapi berbeda juga, sebab ujung dalmatik biasa dibuat persegi atau bersudut (pada kasula tidak) dan motif hiasan berupa garis-garis salib besar. Dalmatik dikenakan setelah stola diakon. Ini adalah busana resmi diakon tatkala bertugas melayani dalam Misa, khususnya yang bersifat agung / meriah. Tetapi, kalau tidak perlu atau dalam perayaan liturgi yang kurang meriah, diakon tidak harus mengenakan dalmatik. Busana ini melambangkan sukacita dan kebahagiaan yang merupakan buah-buah dari pengabdiannya kepada Allah. Warna atau motif dalmatik disesuaikan dengan kasula imam yang dilayaninya pada waktu Misa.
STOLA DIAKON
Sama dengan stola imam, hanya cara mengenakannya yang berbeda. Imam mengenakan stola dengan cara mengalungkannya pada leher, dua ujung stola dibiarkan menggantung. Diakon mengenakan stola dengan cara menyilangkannya dari pundak kiri ke pinggang kanan. Karena stola merupakan tanda jabatan kepemimpinan liturgi resmi, maka stola hanya boleh dikenakan oleh para pelayan yang ditahbiskan, yaitu uskup, imam dan diakon.
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Selasa, 14 Agustus 2012

WISATA KULINER (Yohanes 6:51-58)


Renungan, Minggu Biasa XX, Thn. B
Men sana in corpore sano. Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Untuk tubuh yang sehat orang mengkunsumsi makanan sehat. Makanan sehat adalah kandungan unsur keseimbangan gizi sempurna yang dibutuhkan tubuh sehingga vitalitas dan kesehatan tubuh tetap terjaga dan prima. Dengan kesehatan tubuh yang baik maka manfaat makanan sehat pun terasa, aktivitas menjadi lancar dan penyakit menjauh pergi. Akan tetapi yang namanya makan akhir-akhir ini bukan saja sekadar mengunyah makanan dan membuat perut kenyang dengan kandungan gizi yang ada. Makan kini sudah menjadi bagian dari seni dan gaya hidup tersendiri. Dulunya ada kebahagiaan ketika pulang rumah dan menikmati masakan istri atau orang tua. Saat ini tidak cukup di rumah saja, tidak cukup nongkrong di satu warung langganan. Makan saat ini sudah dimasukkan dalam paket jalan-jalan dan wisata menikmati keindahan alam. Masyarakat mengeksplorasi beragam jenis makanan dan cita rasa. Wisata kuliner menjadi life syle masyarakat terutama di kota-kota besar. Hampir setiap malam kawasan Mega Mas dan Hyper Mart penuh dengan penjaja makanan. Yang lain lagi mencari sea food di pantai Kalasei atau sate kolombi di boulevard Tondano. Tidak mengherankan bahwa banyak orang saat ini kelebihan karbohidrat, kalori, protein, atau lemak dan melahirkan  masyarakat kolesterol, diabetes, atau juga asam urat. Tubuh tak sehat lagi sehingga jiwa juga terganggu. Orang dibodohi oleh makanan dan segala perkembangan cita-rasanya. Citarasa terbaik menjadi sasaran banyak orang. Orang menghamburkan uang hanya untuk makanan. Muncullah generasi golojo! Sampai sesama manusia bahkan mau dimakan.
Yang namanya wisata kuliner ternyata bukan hal yang baru lagi. Dalam Perjanjian Lama ternyata hal makan minum itu sudah terdengar. Orang ke sana kemari mencari makanan. Ada Israel yang konsumtif dan ada Sang Hikmat yang menyediakan menu terbaik. Masyarakat bahkan tidak harus menghamburkan rupia untuk menikmatinya. “Marilah, makanlah rotiku dan minumlah anggur yang telah kucampur.” Satu petunjuk tentang kebaikan hati Tuhan. Allah bahkan menyediakan pelayan perempuan yang memanggil mampir masyarakat tak berakal budi. Orang berotak yang tak bisa berpikir dan mengusahakan tumbuhnya gandum dan roti untuk kelangsungan hidup. Mereka yang hanya hidup untuk mengurus perut. Sang Hikmat telah memotong ternak sembelihan dan mencampur anggurnya. Hidangan sudah tersedia. Nikmatilah agar hidup itu bisa dimaknai dan ikutlah jalan pengertian. Perlu datang pada Sang Hikmat agar bisa berhikmat. Semacam sindirin untuk Israel yang bodoh karena makanan. Hidup bukan hanya soal makan dan minum. Yang paling penting sebenarnya adalah Sabda. Yesus sendiri perna mengatakan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap sabda yang keluar dari mulut Allah. Ia memperkenalkan diri sebagai roti surgawi. Roti yang diberikan-Nya adalah daging-Nya sendiri. Sebutan “daging” menunjuk pada “sabda”. Ingat peristiwa inkarnasi. Sabda yang menjadi daging. Daging itulah yang perlu “dikunya” sebanyak mungkin sebagai nutrisi pengembangan hidup rohani. Daging tersebut dikemas satu paket dengan darah sebagai minuman. Darah adalah tanda kehidupan. Manusia bisa hidup tanpa kaki, tetapi jika darahnya habis, maka ia pasti mati. Dengan memakan tubuh-Nya dan meminum darah-Nya kehidupan kekal telah menanti. Kasih dan pengurbanan Yesus sampai diri-Nya yang dibagi-bagi berbanding terbalik dengan mentalitas Israel yang tak perna kenyang. Terus menggerutu seperti pengalaman padang gurun dan bahkan terheran-heran bingung mirip kaum Yahudi yang mendengar pernyataan Yesus di Kapernaum. “Apakah kita masyarakat kanibal atau bangsa vampire yang menghisap darah manusia?
Menanyakan dan meragukan kebenaran Roti Surgawi sebagai makanan rohani telah menjadikan banyak orang zaman ini juga telah menjadi bodoh. Bodoh seperti sebagian masyarakat Yahudi zaman Yesus yang hanya menanti makanan gratis atau mencari uang untuk belanja kebutuhan perut. Orang hanya melihat manna di padang gurun sebagai pengenyang atau pelipatgandaan roti untuk menghilangkan rasa lapar tanpa melihat karya Allah sebagai “koki” kreatif yang menyediakan makanan dengan kualitas terbaik. Tak ada makanan yang abadi di dunia selain Yesus Roti Surgawi. Tutuplah mata inderawi yang selalu tertarik dan terpesona dengan kfc, pizza hut, spaghetti, spring onion pancakes, tinutuan, dll. dan kembalilah ke hati, membuka mata hati untuk melihat karya Allah yang luar biasa. Yesus yang memberikan diri-Nya sebagai kurban keselamatan dan kebahagiaan dunia dan manusia. Wisata kuliner akan bermakna jika kita tidak perna lupa untuk setiap hari dan setiap minggu berwisata ke gereja, melihat keindahan karya keselamatan Tuhan dan menikmati santapan surgawi, tubuh dan darah Kristus. Gereja sebagai komunitas orang beriman percaya bahwa Yesus itu ada di tengah-tengah mereka dan menghayatinya dalam bentuk ekaristi. Yesus itu pemberian dari surga yang membawakan hidup ke dunia. Pemberian ini lebih luas dari kehidupan biasa yang beriramakan lapar, kenyang, dan lapar lagi, melainkan yang membawa ke kehidupan yang tak lagi berorientasi pada perputaran tersebut. Iman akan ekaristi menjadi cara Gereja menerima kebenaran warta Yesus itu. Sikap orang beriman berkebalikan dengan sikap mereka yang mempertanyakan bagaimana itu mungkin? Fr. Lucky

Selasa, 07 Agustus 2012

Tatacara Pelantikan DKP


TATA CARA PELANTIKAN DEWAN KEUANGAN DAN BENDAHARA
PAROKI ST. IGNATIUS MANADO
MINGGU, 11 DESEMBER 2011

I.    Pemanggilan calon pengurus oleh Pastor Paroki

II.   Sapaan kepada para calon pengurus oleh Pastor Paroki.

III.  Pembacaan SK Pengangkatan Pengurus oleh Pastor Paroki

IV. Janji Pengurus :

Imam :             Dalam rahmat dan penyelenggaraan Ilahi, dan atas nama Ibu Gereja yang kudus serta seluruh umat Allah yang hadir, izinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada seluruh calon pengurus ini:

               Berjanjikah Saudara-Saudari untuk memberi diri dalam pelayanan umat Allah dengan penuh rasa tanggung jawab, ikhlas dan jujur demi peningkatan iman umat dan sekaligus demi perkembangan dan pertumbuhan Gereja Kristus?
C. P.     : Ya, kami berjanji

Imam   : Berjanjikah Saudara-Saudari untuk menjiwai karya pelayananmu dengan semangat Kristus yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan mengurbankan diri demi keselamatan   semua orang?
C. P      : Dalam rahmat dan bantuan Allah, kami berjanji.

Imam   : Berjanjikah Saudara-Saudari untuk tetap setia pada Gembala Agung Kristus dalam ajaran iman dan kesusilaan dan relakah Saudara-Saudari untuk tetap bekerja sama dengan pastor paroki serta pembantu-pembantunya?
C. P      : Ya, kami berjanji.

Imam   : Berjanjikah Saudara-Saudari untuk tetap memelihara persekutuan umat Allah, serta selalu sehati sejiwa bersama umat yang dilayanimu, untuk menghindari perpecahan demi keutuhan Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik dan apostolik?
C. P.     : Ya, kami berjanji.

Imam   : Marilah umat sekalian kita mendoakan saudara-saudari kita ini yang pada hari ini diangkat menjadi pengurus Dewan Keuangan dan Bendahara Paroki.

DOA PELANTIKAN (Imam mengulurkan tangan atas mereka yang akan dilantik)
Allah Bapa yang Mahakuasa dan Mahapenyayang,
Pandanglah dengan rela akan saudara-saudari, hamba-hamba-Mu yang mulai hari ini dipercayakan tugas sebagai pengurus Dewan Keuangan dan Bendahara Paroki. Dengan rendah hati kami mohon kepada-Mu; berkenanlah memberikan  bantuan-Mu kepada pelayan-pelayan umat-Mu ini. Semoga mereka dapat mengamalkan pengetahuan dan keahliannya untuk melaksanakan tugas pelayanan dengan tulus ikhlas dan jujur dalam membangun umat Allah.
Semoga semangat dan sikap keteladannya sebagai orang beriman, mengajak dan mengarahkan umat-Mu kepada keselamatan. Semoga pengabdian dan pelayanan mereka yang dilaksanakannya dengan penuh tanggungjawab dan kasih cinta mencerminkan pelayanan Yesus Kristus yang datang ke dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawanya demi tebusan untuk   semua orang.
Semoga mereka dianugerahkan semangat ketabahan dan kesabaran, kekuatan dan ketekunan di tengah pelayanan umat yang penuh tantangan.
Semoga Roh Kudus  turun melimpah atas hamba-hamba Tuhan ini sebagai sumber sukacita dalam tugas pelayanannya.
Allah yang Mahapengasih, dengarkanlah janji para pengurus  Dewan Keuangan dan Bendahara Paroki kami ini dan berkatilah niatnya yang luhur untuk mengabdi dan membangun umatMu di Paroki St. Ignatius ini. Amin.

Dan semoga Saudara-Saudari semua dibimbing, dikuatkan dan dilindungi oleh berkat Allah yang Mahakuasa     
Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.

(Imam menyerahkan tanggungjawab secara simbolik, berupa SK kepada semua pengurus)

(Imam mereciki pengurus yang baru dilantik dengan air kudus dan sementara itu dinyanyikan lagu : “Jadilah Saksi Kristus”)

SAKSI KRISTUS
Sesudah dirimu diselamatkan, jadilah saksi Kristus.
Cahaya hatimu jadi terang, jadilah saksi Kristus.
Tujuan hidupmu jadi nyata, jadilah saksi Kristus.

Setelah dirimu kau tinggalkan, jadilah saksi Kristus.
Kehidupan baru kau dapatkan, jadilah saksi Kristus.
Api cinta Kristus kaukobarkan, jadilah saksi Kristus.




Keterangan Krisma (contoh)



PAROKI ST. IGNATIUS
KEUSKUPAN MANADO
Jalan Jend. Sudirman No. 121, Manado 95123
Telp. (0431) 864561, 853698





SURAT KETERANGAN

No.      : 023/PP.St.IGN/X/2011
Hal.     : Keterangan Krisma



Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama                                     : Pst.
Jabatan                                   : Pastor Paroki St. Ignatius Manado

Dengan ini menerangkan bahwa:
Nama                                     :
Tempat/Tanggal Lahir       :
Tempat/Tanggal Baptis     :
Nama Ayah                           :
Nama Ibu                              :

Telah menerima Krisma di Paroki St. Ignatius – Manado, pada hari Minggu, 28 September 1997, oleh Mgr. Josef Suwatan, MSC.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimanamestinya.



Manado, 18 Oktober 2011
Pastor Paroki,




Pst…………………………………