Senin, 11 Oktober 2010

Hari Rambut Jelek

Tujuan: Untuk menunjukkan arti Natal yang sebenarnya sering disembunyikan di belakang sifat hal-hal lain yang terlalu mencolok yang kita anggap 'bersifat Natal'.
Pemeran: Boneka Salju yang dibebani rasa murung, Bapak Natal yang riang, Prajurit Coklat yang bergaya militer dengan kertas perak di kakinya, Peri "kamp"(diperankan oleh seorang wanita atau pria yang mengenakan pakaian wanita)dan Kelinci Paskah yang gembira dan bersemangat. Semuanya mengenakan kostum yang tepat - semakin berlebihan semakin lebih baik. Perawan Maria mengenakan jubah biru yang sudah usang.
Properti: Drama pendek ini direncanakan untuk ditampilkan di gereja-gereja yang mempunyai pohon-pohon Natal yang besar di depan. Ketika dekorasi harus digantungkan di dahan-dahan, mereka dapat berdiri di atas kursi-kursi(pastikan aman untuk dilakukan). Hal ini juga cocok untuk aktor-aktor yang memerankan Yusuf, Para Gembala, dll. yang berdiri pada satu sisi dalam sebuah adegan Kelahiran Kristus dalam ukuran yang sebenarnya, tetapi sebuah tempat tidur bayi yang kecil juga dapat digunakan. Dibutuhkan juga: buku dengan tulisan `Cerita Natal' di sampulnya, boneka bayi Yesus; telur-telur Paskah.
(Boneka Salju dan Bapak Natal masuk, siap untuk digunakan lagi setelah disimpan lama.)
Boneka Salju: "Aku tidak percaya betapa kotornya loteng itu. Setiap tahun, aku bangun tertutup berlapis-lapis barang."
Natal: "Ho, ho, ho! Kamu harusnya senang, boneka salju! Aku sangat menyukai saat ini -- bergantung di pohon dan melihat semua anak membuka hadiah-hadiah mereka."
Boneka Salju: "Hmph. Itu tidak menggantikan sebelas bulan yang kita habiskan disimpan dalam kantong plastik dan dilupakan, kan?"
Natal: "Ooh, lihat. Kita punya anggota baru! Itu prajurit coklat yang lain!" (Prajurit Coklat berbaris dan memberi hormat.)
Prajurit: (Dengan gaya ala militer.) "Prajurit coklat susu Cadbury, melapor untuk tur tugas di pohon Natal, Pak!"
Natal: "Ho, ho! Tidak perlu memberi hormat padaku, prajurit! Bukan aku yang berkuasa di sini. Yang berkuasa adalah peri yang duduk di puncak!"
Boneka Salju: (Menginspeksi Prajurit Coklat.) "Mereka tidak pernah bertahan lama, dekorasi-dekorasi coklat itu, kan? Biasanya dimakan selama hari pertama setelah Natal."
Natal: "Ah, ya, tidak seperti kita -- dikeluarkan dan digunakan sctiap tahun! (Maria masuk.) Apa kau tahu, aku ada di pohon setiap tahun sejak 1974!"
Boneka Salju: (Dengan muram menunjuk Maria.) "Oh, lihat. Ada dekorasi baru. Dia mungkin akan mendapatkan dahan yang lebih baik daripada aku tahun ini...."
Maria "Aku kira aku tidak baru. Aku baru saja dikeluarkan dari sebuah kotak tua."
Boneka Salju: "Hmph. Yah, kau tidak terlihat begitu bersifat Natal. Di mana perada (kertas emas, perak, dan timah untuk hiasan) dan saljumu?"
Maria "Aku tidak tahu. Aku hanya punya pakaian usang ini. Sudah lama sekali sejak aku dipakai, bahkan aku juga tidak yakin aku harus jadi apa."
Natal: (Menggelengkan kepalanya.) "Oh astaga. Begini, aku tidak yakin kau akan sanggup naik ke pohon ini, Nona Muda. Kami semua harus diinspeksi oleh peri untuk memastikan kami cukup bersifat Natal sebelum kami diberi sebuah dahan, kau tahu."
Boneka Salju: "Awas! Dia datang..." (Peri masuk dengan flamboyan.)
Peri: "Ooh, hari yang melelahkan! Aku terus direpoti oleh jubahku ! Dan aku tidak dapat berbuat apa pun pada rambutku!"
Natal: "Ho, ho, ho! Tetapi kau terlihat cantik dan bersifat Natal!"
Peri: (Dengan genit.) "Oh, Bapak Natal, kau panci besar! Tetapi lihat saja keadaan sayapku! Tidak ada warna kemilau di mana pun!" (Kelinci Paskah berlari sambil melempar telur-telur Paskah. Semua orang menatapnya.)
Kelinci: "Selamat Paskah! Selamat Paskah!"
Peri: "Kelinci Paskah! Maukah kau kembali ke loteng itu! Masih ada tiga bulan lagi sebelum kau keluar dari kotak!"
Kelinci:(Kecewa.)"Oh. Maaf...." (Keluar dengan sedih dan kepala menunduk.)
Peri: "Apa kita semua sudah siap? Setelah kita ada di atas pohon, mereka bisa menyalakan lampu dan akan benar-benar terasa seperti Natal!(Melihat ke pohon.) Oh, lihat saja jarum-jarum itu. Setiap kali aku bergerak, stockingku pasti rusak! (Bapak Natal mulai tertawa.) Kau pikir lucu ketika daun cemara sepanjang sembilan sentimeter menempel di rokmu selama dua belas hari Natal? Yah, tidak, aku beri tahu kau! Sekarang, ayo -- aku ingin melihat seperti apa kalian sebelum kita semua naik ke pohon itu. (Bapak Natal, Prajurit Coklat, Boneka Salju, dan Maria berbaris.) Bapak Natal! Apa kau sudah disemir tahun ini? "
Natal: "Belum."
Peri: "Kalau begitu, aku tidak dapat melihat senyumanmu yang riang karena debu. Prajurit coklat!"
Prajurit: "Ya, Tuan!"
Peri: "Apa seseorang menggigit kakimu?"
Prajurit: "Ya, Tuan. Seorang anak laki-laki merusaknya sebelum aku dipasang di pohon, tuan!"
Peri: "Kalau begitu, berhentilah memamerkan dirimu dan pasang lagi kertas perakmu! Apa kau ingin seluruh dunia melihat bagian dalammu yang lembut? (Prajurit berusaha untuk memasang kertas perak ke kakinya dengan baik.) Dan lihat dirimu, boneka salju! Wol kapasmu mulai kusut!"
Boneka Salju: "Aku tidak semuda dulu, kau tahu!"
Peri: "Kalau begitu, rapikan dirimu! (Mendatangi Maria dan melihat dia dari atas ke bawah.) Lalu, apa semua ini? Kau bukan salah satu dari dekorasi biasa kami."
Maria "Bukan."
Peri: "Kau terlihat sangat tidak bersifat Natal! Di mana kemilaumu? Atau jubah merahmu? Setidaknya, kau bisa mengenakan pakaianmu yang terbaik untuk digantung di pohon Natal!"
Maria (Sedih.) "Aku minta maaf. Aku rasa aku berada di tempat yang salah."
Peri: "Dan mana kawat yang digunakan untuk menggantungmu di dahan? Baik -- aku akan mencari tahu apa yang salah. Kalian semua -- tolong mengambil posisi! Cepat, cepat! (Bapak Natal, Prajurit Coklat, dan Boneka Salju mengambil posisi di dahan-dahan pohon, berdiri di tangga dan kursi.)Ayo, perada dan lampu sudah ada di atas. (Mereka mulai menggantungkan diri di dahan-dahan, mengulurkan tangan mereka dan berputar ke kiri dan ke kanan dengan perlahan. Kepada Maria.) Dan aku akan mencari tahu di mana seharusnya kau berada!" (Keluar.)
Prajurit: "Em ... aku diputar-putar oleh anak laki-laki ini. Aarrrgghh! (Dia mulai berputar-putar dengan lebih cepat.) Tinggalkan aku sendirian!"
Natal: "Oh astaga! Kau tahu apa yang terjadi ketika mereka memutar kawatmu seperti itu?" (Prajurit akhirnya berhenti, kemudian berputar-putar bahkan lebih cepat ke arah yang berlawanan.)
Prajurit: "Aaarrghh! Tunggu saja kau! Aku akan memberimu salah cerna pada hari Natal!"
Boneka Salju: (Kepada Maria.) "Jadi -- aku tidak merasa kau terlihat seperti dekorasi Natal. Kau tidak mempunyai daya tarik yang cukup untuk digantung di pohon bersama kami. Kau mungkin sesuatu yang berhubungan dengan festival hasil panen atau yang lainnya!"
Maria "Mungkin. Aku tidak merasa sangat bersifat Natal." (Peri masuk dengan membawa boneka bayi Yesus.)
Peri:(Sangat malu.) "Ah! Manis! Aku minta maaf! Tampaknya telah terjadi kesalahan sangat buruk!"
Maria "Apa itu?"
Peri: "Aku baru saja membaca buku panduan." (Mengangkat buku berjudul `Cerita Natal'.) Tampaknya, kau sebenarnya lebih bersifat Natal daripada kami semua! (Memberikan buku itu kepadanya.) Apakah kau sudah membaca ceritanya?
Natal: "Lebih bersifat Natal? Bagaimana kau bisa lebih bersifat Natal daripada Bapak Natal?"
Maria (Membaca buku tersebut.) "Oh Tuhanku! Mereka mengharapkanku untuk melahirkan seorang bayi! Di tengah timbunan rumput kering! Bahkan tanpa epidural (penghilang rasa sakit, biasanya digunakan ketika sedang melahirkan)! Dan kemudian, tiga raja datang mengunjungiku -- aku yang mengenakan pakaian yang sudah tua dan usang ini!"
Peri: "Ini untukmu. (Memberinya boneka bayi Yesus.) Kelihatannya, kau seharusnya ada di sana."(Menunjuk tempat tidur bayi.)
Maria (Mengangkat boneka.) "Maksudmu ini adalah...."
Peri: "Ya. Jika bukan karena dirimu, tidak ada seorang pun dari kami akan berada di sini!"
Maria "Orang-orang akan melihatku dan berpikir tentang bagaimana seorang Penyelamat dilahirkan! Sungguh istimewa!" (Dia mendekati tempat tidur bayi.)
Boneka Salju: "Apa maksudmu, tidak ada seorang pun dari kami akan berada di sini? Apa yang lebih penting daripada dekorasi yang baik di hari Natal?"
Peri: (Melihat tempat tidur bayi.) "Yang lebih penting, Boneka Salju, adalah apa yang kita semua ingatkan kepada oranq-orang." (Semua diam.)
http://natal.sabda.org/hari_rambut_jelek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar