Saudara-saudariku yang terkasih,
Sudah satu tahun lebih berlalu sejak Instruksi Pastoral Aetatis Novae (terbitnya suatu era baru) mengenai alat-alat komunikasi diterbitkan. Sekarang sekali lagi saya mengundang Anda sekalian berpikir mengenai pandangan yang disampaikan mengenai dunia modern dan kesimpulan-kesimpulan praktis dalam situasi yang dilukiskan oleh instruksi tersebut. Mustahil Gereja menganggap sepi segala macam perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan disebabkan oleh kemajuan dalam segi kehidupan yang penting ini dimana-mana. Seharusnya kita masing-masing meminta kebijaksanaan yang diperlukan supaya dapat menghargai segala kesempatan yang disajikan oleh perkembangan-perkembangan dalam teknologi komunikasi modern untuk mengabdi kepada Tuhan dan umatNya, dan sekaligus mengakui betapa secara tak terhindarkan kita ditantang kemajuan ini.
Instruksi Pastoral Aetatis Novae mengingatkan kita, bahwa "perkembangan meluas dari komunikasi antar manusia secara mendalam mempengaruhi kebudayaan dimana-mana" (No. 1). Dan benar, kita boleh berbicara mengenai "kebudayaan baru", diciptakan oleh komunikasi modern, yang mempengaruhi setiap orang, khususnya generasi muda, dan yang sebagian besar merupakan hasil kemajuan di bidang teknologi, kemajuan mana telah menciptakan "jalan komunikasi baru, dengan bahasa, teknik dan psikologi baru" (bdk. Redemptoris Missio, 37). Dewasa ini, sambil berusaha menjalankan tugas abadinya mewartakan Sabda Allah, Gereja menghadapi tantangan yang besar sekali yaitu mengevangelisasikan kebudayaan baru ini dan mengungkapkan kebenaran injil yang tak terubah dalam bahasa itu. Karena semua orang beriman terkena pengaruh oleh perkembangan ini, masing-masing kita dipanggil untuk menyesuaikan diri pada situasi yang berubah, lalu menemukan cara efektif dan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menggunakan media demi kemuliaan Allah dan sebagai pengabdian kepada ciptaanNya.
Dalam pesan untuk hari komunikasi sedunia tahun yang lalu, saya mengatakan bahwa diantara hal-hal yang kita rayakan pada kesempatan tahunan ini, ada anugerah berupa kemungkinan berbicara, mendengar dan melihat, yang memungkinkan komunikasi diantara kita. Tahun ini tema hari komunikasi secara khusus memperhatikan dua media "baru", yang melayani indera-indera ini dengan cara luar biasa yaitu kaset audio dan kaset video.
Baik kaset audio maupun video memberi kita kemungkinan memiliki dan mengangkut dengan mudah jumlah program audio dan video yang tidak terbatas, entah untuk menghargai keindahan dan kesenian. Kemungkinan-kemungkinan baru ini harus dihargai sebagai sarana, yang dengan perantaraan kecerdasan dan kepintaran manusia disediakan kepada kita oleh Allah. Dan sebagaimana halnya segala anugerah Allah, sarana ini maksudnya supaya digunakan untuk tujuan baik dan membantu orang perorangan maupun kelompok-kelompok bertumbuh dalam pengetahuan dan penghargaan atas kebenaran, dan juga dalam kepekaan terhadap martabat serta kebutuhan orang lain. Maka kaset audio dan video sangat potensial dalan hal membantu orang berkembang di bidang kebudayaan, sosial dan agama. Kaset-kaset ini dapat saja sangat membantu memancarkan iman, walaupun tidak pernah dapat menggantikan kesaksian pribadi, yang mutlak diperlukan untuk menyebarkan kebenaran dan nilai pewartaan Kristen secara lengkap.
Saya berharap agar mereka yang secara profesional terlibat dalam produksi program di kaset atau bentuk lain, mau memikirkan perlunya mengungkapkan warta Kristen untuk secara eksplisit atau implisit, dalam kebudayaan baru yang diciptakan oleh komunikasi modern (bdk. Aetatits Novae, 11). Dan ini tidak hanya sebagai akibat wajar dari "kehadiran Gereja yang aktif dan simpatik dalam dunia komunikasi" (s.d.a.), melainkan juga justru sebagai hasil rasa tanggung jawab para komunikator. Para ahli, yang menghargai dampak dan pengaruh produksi media yang mereka ciptakan, sebagaimana mestinya, pasti akan secara khusus berusaha menciptakan karya dengan mutu moral yang sedemikian tinggi, sehingga pengaruhnya pada pembentukan kebudayaan selalu bersifat positif saja. Mereka akan menentang bujukan yang selalu muncul untuk memperoleh keuntungan murahan, dan menolak mentah setiap keterlibatan dalam produksi manapun yang menyalahgunakan kelemahan manusia, melukai hati nurani, atau menghina martabat manusia.
Demikian juga penting agar mereka yang memakai media seperti kaset audio atau video, tidak hanya menganggap diri konsumen belaka. Setiap orang, dengan hanya memberitahukan reaksinya atas tawaran Media, kepada mereka yang memproduksikannya, dapat secara pasti mempengaruhi baik isi maupun sifat moral produksi-produksi berikut. Terutama keluarga, sebagai kesatuan dasar masyarakat, secara mendalam disentuh oleh lingkungan media tempat ia hidup. Maka beratlah kewajiban orang tua mendidik keluarga mereka, agar memakai media komunikasi sosial secara kritis. Pentingnya tugas ini harus secara khusus diterangkan kepada pasangan-pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahannya. Juga kurikulum di bidang katekese tidak boleh mengabaikan perlunya mendidik anak-anak dan muda-mudi dalam hal memakai media secara tepat dan bertanggungjawab.
Pada hari pesta komunikasi sedunia ini, saya menyampaikan salam hangat kepada semua para ahli, pria dan wanita, yang berusaha mengabdi kepada umat manusia melalui media komunikasi, kepada semua anggota organisasi media Katolik internasional, dan kepada masyarakat luas pada konsumen media, yang menjadi pendengar dan pirsawan mereka, dan untuk yang mana mereka menanggung tanggungjawab berat. Semoga Allah yang Mahakuasa melimpahkan anugerahNya kepada Anda sekalian.
Dari Kota Vatikan, 24 Januari 1993
Hari Pesta S. Fransiskus dari Sales, Pelindung Pers.
Joannes Paulus pp.II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar