Peristiwa kelahiran Yesus dilukiskan dengan berbagai cerita manarik. Salah satu cerita itu adalah kisah kunjungan orang - orang Majus dari Timur ke Betlehem dalam Injil Mat2:1-18.
Mulanya istilah Majus (dari kata Magus) dikenakan pada sekelompok imam yang dikenal sebagai ahli - ahli perbintangan dan pada orang - orang bijak di kalangan suku bangsa Medes dan Persia. Pada zaman Yesus, istilah majus berarti ahli nujum dan ahli sihir yang terdapat di semua bangsa. Terdapat banyak cerita mengenai orang - orang itu, seperti cerita tentang tiga sarjana atau Raja Timur: Kaspar, Melkior dan Balthasar. Dalam tradisi Kristen, Kaspar, Melkior dan Balthasar dikenal sebagai sarjana - sarjana dari Timur yang datang ke Betlehem untuk menyembah Kanak - Kanak Yesus.
Nama ketiga orang ini tidak ada dalam naskah - naskah Kitab Suci. Injil Matius yang dipakai sebagai sumber cerita dalam tradisi Kristen tidak membeberkan nama ketiga orang itu. Matius hanya secara umum mengatakan: "Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang - orang Majus dari Timur Yerusalem dan bertanya - tanya: "Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."(Mat2:1-2). Adanya nama tiga orang bijak dari Timur merupakan refleksi lebih lanjut dari orang - orang Kristen atas kisah Injil Matius tersebut. Dalam kaitannya perlu dicatat maksud Matius dengan kisah ini. Matius menulis Injilnya kepada orang - orang Yahudi yang telah berabad - abad mengharapkan datangnya sang Mesias Terjanji, figur raja yang akan memperbaharui kerajaan Israel dan menyemarakkan kembali kebanggaan nasional Israel atas bangsa - bangsa lain. Maksud Matius dengan kisah ini adalah, bahwa seperti orang - orang Majus, semua orang harus mencari dan menemukan Kristus yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari segala bangsa dan jaman; Kristus datang tidak hanya untuk bangsa Yahudi/Israel saja tetapi juga untuk semua orang dari segala bangsa yang merindukan keselamatan dari Allah.
Biasanya pada tanggal 6 Januari, huruf pertama dari ketiga nama orang Majus itu bersama dengan tahun yang sedang berlangsung ("19 + K = M = B + 91") dituliskan pada pintu - pintu rumah untuk mengenyahkan malapetaka dari rumah dan penghuninya.
Mulanya istilah Majus (dari kata Magus) dikenakan pada sekelompok imam yang dikenal sebagai ahli - ahli perbintangan dan pada orang - orang bijak di kalangan suku bangsa Medes dan Persia. Pada zaman Yesus, istilah majus berarti ahli nujum dan ahli sihir yang terdapat di semua bangsa. Terdapat banyak cerita mengenai orang - orang itu, seperti cerita tentang tiga sarjana atau Raja Timur: Kaspar, Melkior dan Balthasar. Dalam tradisi Kristen, Kaspar, Melkior dan Balthasar dikenal sebagai sarjana - sarjana dari Timur yang datang ke Betlehem untuk menyembah Kanak - Kanak Yesus.
Nama ketiga orang ini tidak ada dalam naskah - naskah Kitab Suci. Injil Matius yang dipakai sebagai sumber cerita dalam tradisi Kristen tidak membeberkan nama ketiga orang itu. Matius hanya secara umum mengatakan: "Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang - orang Majus dari Timur Yerusalem dan bertanya - tanya: "Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."(Mat2:1-2). Adanya nama tiga orang bijak dari Timur merupakan refleksi lebih lanjut dari orang - orang Kristen atas kisah Injil Matius tersebut. Dalam kaitannya perlu dicatat maksud Matius dengan kisah ini. Matius menulis Injilnya kepada orang - orang Yahudi yang telah berabad - abad mengharapkan datangnya sang Mesias Terjanji, figur raja yang akan memperbaharui kerajaan Israel dan menyemarakkan kembali kebanggaan nasional Israel atas bangsa - bangsa lain. Maksud Matius dengan kisah ini adalah, bahwa seperti orang - orang Majus, semua orang harus mencari dan menemukan Kristus yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari segala bangsa dan jaman; Kristus datang tidak hanya untuk bangsa Yahudi/Israel saja tetapi juga untuk semua orang dari segala bangsa yang merindukan keselamatan dari Allah.
Biasanya pada tanggal 6 Januari, huruf pertama dari ketiga nama orang Majus itu bersama dengan tahun yang sedang berlangsung ("19 + K = M = B + 91") dituliskan pada pintu - pintu rumah untuk mengenyahkan malapetaka dari rumah dan penghuninya.
http://www.imankatolik.or.id/kalender/6Jan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar