Santo Marius, martir
Hidup sebagai seorang Bangsawan kaya dari Persia. Mempunyai 2 orang anak yang bernama Audifax dan Abakus dari istrinya yang bernama Martha. Ia dating ke roma untuk berziarah di pusat Gereja Kristus dan makam para martir. Pada saat kedatangannya itu juga terjadi peristiwa penyiksaan terhadap jemaat Kristen di Roma, ia sangat prihatin melihat nasih orang-orang Kristen yang dianiaya tersebut.
Oelh dorongan imannya ia mengunjungi orang-orang Kristen yang dipenjara dengan tanpa rasa takut sedikitpun. Kekayaan dibagi-bagikan kepada mereka demi kelangsungan hidupnya. Tak lama kemudian Marius bersama istri dan edua anaknya ditangkap. Marius tak gentar menghadapi perlakuan-perlakuan serdadu romawai waktu itu. Ia percaya bahwa Kristus menyertai dia dan akan menganugerahkan kepadanya mahkota surgawi.
Senato Gerlakus, pengaku Iman
Gerlakus diantara orang Kudus menjalani hidupnya sebagai perwira. Ia lahir tahun 1100 daerah Limbur selatan dan meninggal pada 5 Januari 1172. Gerlakus selama hidupnya selalu membela kebenaran dan keadilan. Sebagai penrwira yang tangkas dalam bermain pedang dimedan perang, sehingga ia dikenal sebagai Ksatria gagah berani yang tidak takut kepada siapapun.
Semenjak kematian istrinya, menjadikan tonggak kehidupan baru dalam pengabdiannya kepada Tuhan. Kemudian ia berangkat ke Roma untuk melakukan pengakuan dosa-dosanya kepada Sri Paus Eugenius III. Dari Roma ia pergi berziarah ke Yerusalem. Di Yerusalem inilah Gerlakus mengabadikan dirinya pada karya perawatan orang-orang sakit di rumah sakit Santo Yohanes. Selama tujuh tahun mengabdikan dirinya di tumah sakit tersebut, Gerlakus kemudian kembali ke Roma. Atas ijin Sri Paus, ia kembali ke tanah airnya dan menjalankan tapanya disana. Kemudian ia menetap di Houthem. Atas kebaikan Uskup setempat Gerlakus diberikan dua buah rumah, dimana yang satu untuk tempat tinggal dan yang satu lagi untuk berdoa..
Setiap hari Gerlakus berziarah ke makam Uskup (santo) Servatius di Maastricht, dan setiap hari sabtu ia berziarah ke gereja Santa Perawan maria di Aachen. Dimana tempat tinggalnya samapai saat ini disebut orang Houthem Sint Gerlach.
Santo Gottfried atau Geoffrey, pengaku Iman
Hidup dari tahun 1097 sampai dengan tahun 1127. Gottfried karena tertarik pada cita-cita kemiskinan Santo Norbertus, maka ia mengubah istananya di Cappenberg, Jerman menjadi suatu biara. Demikian juga dengan istri dan kedua saudara perempuannya masuk ke biara lain juga yang didirikan oleh Gottfried. Sejalan dengan itu Gottfried menjadi biarawan Premonstratens dan beramal bagi kaum Miskin.
Hidup sebagai seorang Bangsawan kaya dari Persia. Mempunyai 2 orang anak yang bernama Audifax dan Abakus dari istrinya yang bernama Martha. Ia dating ke roma untuk berziarah di pusat Gereja Kristus dan makam para martir. Pada saat kedatangannya itu juga terjadi peristiwa penyiksaan terhadap jemaat Kristen di Roma, ia sangat prihatin melihat nasih orang-orang Kristen yang dianiaya tersebut.
Oelh dorongan imannya ia mengunjungi orang-orang Kristen yang dipenjara dengan tanpa rasa takut sedikitpun. Kekayaan dibagi-bagikan kepada mereka demi kelangsungan hidupnya. Tak lama kemudian Marius bersama istri dan edua anaknya ditangkap. Marius tak gentar menghadapi perlakuan-perlakuan serdadu romawai waktu itu. Ia percaya bahwa Kristus menyertai dia dan akan menganugerahkan kepadanya mahkota surgawi.
Senato Gerlakus, pengaku Iman
Gerlakus diantara orang Kudus menjalani hidupnya sebagai perwira. Ia lahir tahun 1100 daerah Limbur selatan dan meninggal pada 5 Januari 1172. Gerlakus selama hidupnya selalu membela kebenaran dan keadilan. Sebagai penrwira yang tangkas dalam bermain pedang dimedan perang, sehingga ia dikenal sebagai Ksatria gagah berani yang tidak takut kepada siapapun.
Semenjak kematian istrinya, menjadikan tonggak kehidupan baru dalam pengabdiannya kepada Tuhan. Kemudian ia berangkat ke Roma untuk melakukan pengakuan dosa-dosanya kepada Sri Paus Eugenius III. Dari Roma ia pergi berziarah ke Yerusalem. Di Yerusalem inilah Gerlakus mengabadikan dirinya pada karya perawatan orang-orang sakit di rumah sakit Santo Yohanes. Selama tujuh tahun mengabdikan dirinya di tumah sakit tersebut, Gerlakus kemudian kembali ke Roma. Atas ijin Sri Paus, ia kembali ke tanah airnya dan menjalankan tapanya disana. Kemudian ia menetap di Houthem. Atas kebaikan Uskup setempat Gerlakus diberikan dua buah rumah, dimana yang satu untuk tempat tinggal dan yang satu lagi untuk berdoa..
Setiap hari Gerlakus berziarah ke makam Uskup (santo) Servatius di Maastricht, dan setiap hari sabtu ia berziarah ke gereja Santa Perawan maria di Aachen. Dimana tempat tinggalnya samapai saat ini disebut orang Houthem Sint Gerlach.
Santo Gottfried atau Geoffrey, pengaku Iman
Hidup dari tahun 1097 sampai dengan tahun 1127. Gottfried karena tertarik pada cita-cita kemiskinan Santo Norbertus, maka ia mengubah istananya di Cappenberg, Jerman menjadi suatu biara. Demikian juga dengan istri dan kedua saudara perempuannya masuk ke biara lain juga yang didirikan oleh Gottfried. Sejalan dengan itu Gottfried menjadi biarawan Premonstratens dan beramal bagi kaum Miskin.
http://www.imankatolik.or.id/kalender/19Jan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar