Ada yang pernah mendengar tentang sifat melankolis? Plagmatis? Koleris dan Sanguis?
Kalau Melankolis, saya percaya pasti banyak yang pernah mendengarnya, tapi kalau Plagmatis bagaimana? Sanguis dan Koleris? Saya yakin banyak diantara anda yang belum mengenalnya kecuali anak Psikologi, mungkin.
Melankolis, plagmatis, sanguis dan koleris merupakan sebuah satu kesatuan dasar sifat manusia yang biasa dikenal dengan Personality Plus. Ada kalanya manusia itu memiliki sifat melankolis, kemudian juga koleris, sanguis ataupun plagmatis, namun sifat yang menonjol diantara keempat sifat itulah yang biasanya menjadi acuan dijadikannya dasar kepribadian dari seseorang tersebut. Semisal anda cenderung menonjol pada sifat melankolis, maka Anda termasuk tipe MELANKOLIS.
Lalu, apa sebenarnya arti dari ke empat sifat tersebut?
Yang pertama, adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia tiba-tiba menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir “pendek” dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji, apalagi bikin planning dan rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya hal itu akan ia lakukan. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia pasti tak melakukan apapun juga, lupa.
Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankolis, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam (lebih banyak diam). Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang telah ia pikirkan secara mendalam.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang melankolis tak akan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri melankolis anda, sebab betul-betul ia tata dengan rapi sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba berubah.
Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk dan perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia perintah melakukan sesuatu hal untuknya. Akibat sifatnya yang bossy seperti itu, membuat koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi “korban” karakternya yang suka “ngatur” dan tak mau kalah.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya kepribadian yang agak sombong dan merasa, “hanya sayalah yang bisa menyelesaikan segalanya”. Karena itu mereka memiliki “goal oriented”, sangat tegas, kuat, cepat dan tangkas dalam mengerjakan sesuatu.
Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris sangat mau dan berani menaiki tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “pastilah dilakukannya” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.
Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Plagmatis seseorang yang memiliki sifat “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri tidak menyukai. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia rela sakit, asalkan masalahnya cepat selesai.
Kaum plagmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda melihat ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus-menerus, bisa jadi para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plagmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para plagmatis ini. Ibarat seperti keledai, “kalau didorong malah ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi jika anda punya staf atau pegawai plagmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Oke, cukup sudah bahasannya tentang personality plus, justru yang akan saya prioritaskan saat ini adalah pembahasan tentang Melankolis. Yah, seperti yang dikatakan bahwa melankolis cenderung lebih rapi, pendiam, terjadwal dan lain-lain.
Namun pertanyaannya, apakah sifat dari melankolis cewe dan melankolis cowo serupa? Jawabnya adalah, “tidak”. Sifatnya sungguh jauh berbeda. Disini saya cukup menjelaskan panduan sifat melankolis cowo saja, sedang untuk melankolis cewe mungkin akan saya bahas nanti. Terlalu panjang jika harus saya jelaskan semuanya disini.
Awal mengapa saya perlu membahas melankolis cowo adalah karena wanita kebanyakan cenderung men”judge” seorang melankolis sebagai pria yang membosankan, tidak menarik, kaku, males bergaul dan sebagainya. Namun sadarkah Anda bahwa sifat seseorang yang paling romantis didunia ini justru dimiliki oleh sang melankolis? (untuk melankolis Anda patut berbangga dengan kenyataan ini).
Sebabnya mengapa? Karena melankolis mampu memahami apa yang dialami cewe, melankolis mampu mengerti keinginan seorang cewe, mampu membuat senang hati cewe, mampu jadi cowo yang setia dan lain-lain.
Saangat buaanyak sekali kebaikan dari sifat melankolis yang ternyata hampir 50% berhubungan dengan emosi. Bahkan melankolis mudah tersinggung dengan kata-kata dan cenderung peka terhadap situasi. Jika saja anda melihat melankolis itu cuek, justru sikap itu hanyalah tonjolan dari sifat PEMALUNYA, namun dibalik itu sebenarnya ia sudah lebih dulu “memahami siapa diri Anda“, cuma cenderung menutup-nutupi hal itu karena rasa malu tersebut.
Maka dari itu, jika anda ingin menulis surat kepada sang cowo idaman hati yang memiliki sifat melankolis, tuliskanlah surat yang baik, memuji dan romatis, karena melankolis peka akan hal itu. Sedangkan koleris, plagmatis dan sanguis, sebaliknya. Dan Anda pasti akan terkejut setelah tahu bagaimana sifat melankolis yang sebenarnya setelah ia memberanikan membuka dirinya untuk Anda.
http://akumencintaimu.wordpress.com/2009/07/20/tipe-cowo-melankolis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar