Belalang merupakan hewan yang tergolong dalam jenis serangga. Belalang mampu melompat 100 kali lebih dari panjang badannya. Hebat bukan ? Hebatnya lagi ada sebuah perguruan tinggi yang ingin meneliti tentang kecanggihan lompatan belalang. Perguruan tinggi tersebut menangkap satu belalang lalu ditempatkan dalam kotak kaca yang berlubang. Mulailah dilakukan eksperimen untuk mengamati lompatan belalang tersebut.
Hari pertama eksperimen dilakukan dengan melihat lompatan belalang terhadap kaca tersebut. Saking tingginya lompatan belalang, sampai-sampai kepalanya membentur atap kotak kaca tempat ia bernaung. Karena terus-menerus kepalanya menabrak kaca, belalang tersebut merasakan kesakitan, sehingga ia pun mulai menyesuaikan tinggi lompatanya sesuai dengan tinggi atap kotak kaca. Selang beberapa hari, tidak terdengar lagi suara benturan pada atap kaca. Belalang masih sering melompat hanya tidak setinggi atap kotak kaca dan tidak pernah menyentuh atap tersebut sama sekali.
Setelah si belalang tidak pernah menyentuh atap kotak kaca tadi, si peneliti menurunkan ketinggian atap kaca menjadi setengahnya. Sesuai dugaan si belalang tadi lagi-lagi menabrak atap kotak kaca tersebut berulang kali. Karena kesakitan maka belalang tersebut menyesuaikan kembali lompatannya sehingga setinggi atap kaca. Dan beberapa hari kemudian, belalang tersebut masih sering melompat namun tidak pernah lagi menabrak atap kaca tersebut.
Saking penasarannya si peneliti, akhirnya ia memutuskan untuk menurunkan ketinggian atap kaca sesuai dengan ketinggian belalang. Alhasil, si belalang hanya mampu berjalan mondar-mandir ke sana kemari tanpa pernah bisa melompat. Hingga suatu hari peneliti tersebut melepaskan belalang di alam, dan tau apa yang terjadi ? Belalang tersebut sama sekali tak bisa melompat. Satu inci pun ia tak pernah melompat.Yang dilakukannya hanya berjalan dan tak pernah melompat.
Ternyata kehidupan kita sama seperti belalang tadi. Kita sering mendapat halangan dan rintangan yang kadang membuat ktia tak mampu melompat lebih tinggi. Kenyamanan yang kita terima seringkali menjebak kita dalam zona nyaman yang sulit sekali ditinggalkan. Padahal jika menelisik lebih dalam, saat kita kecil dulu kita justru selalu melompat lebih tinggi. Saat kita belajar menaiki sepeda, kita sering mengalami jatuh, menangis, tapi segera bangkit dan belajar lagi. Sayang seiring dengan perkembangan manusia, terkadang banyak pengaruh dari lingkungan yang menyatakan bahwa hal tersebut sulit, tidak mungkin atau bahkan sering membuat kita lebih cenderung pasrah terhadap kenyataan.
Kita adalah manusia, yang sejatinya tidak ingin menjadi seperti belalang tersebut yang tidak pernah bisa melompat lebih tinggi. Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, yang diberi akal untuk dapat belajar dari kesalahan sehingga saat gagal kita mampu bangkit dan terus maju dalam menghadapi segala rintangan yang ada. Jangan pernah kita terjebak dalam zona nyaman dan harus terus maju untuk meraih impian.
Hari pertama eksperimen dilakukan dengan melihat lompatan belalang terhadap kaca tersebut. Saking tingginya lompatan belalang, sampai-sampai kepalanya membentur atap kotak kaca tempat ia bernaung. Karena terus-menerus kepalanya menabrak kaca, belalang tersebut merasakan kesakitan, sehingga ia pun mulai menyesuaikan tinggi lompatanya sesuai dengan tinggi atap kotak kaca. Selang beberapa hari, tidak terdengar lagi suara benturan pada atap kaca. Belalang masih sering melompat hanya tidak setinggi atap kotak kaca dan tidak pernah menyentuh atap tersebut sama sekali.
Setelah si belalang tidak pernah menyentuh atap kotak kaca tadi, si peneliti menurunkan ketinggian atap kaca menjadi setengahnya. Sesuai dugaan si belalang tadi lagi-lagi menabrak atap kotak kaca tersebut berulang kali. Karena kesakitan maka belalang tersebut menyesuaikan kembali lompatannya sehingga setinggi atap kaca. Dan beberapa hari kemudian, belalang tersebut masih sering melompat namun tidak pernah lagi menabrak atap kaca tersebut.
Saking penasarannya si peneliti, akhirnya ia memutuskan untuk menurunkan ketinggian atap kaca sesuai dengan ketinggian belalang. Alhasil, si belalang hanya mampu berjalan mondar-mandir ke sana kemari tanpa pernah bisa melompat. Hingga suatu hari peneliti tersebut melepaskan belalang di alam, dan tau apa yang terjadi ? Belalang tersebut sama sekali tak bisa melompat. Satu inci pun ia tak pernah melompat.Yang dilakukannya hanya berjalan dan tak pernah melompat.
Ternyata kehidupan kita sama seperti belalang tadi. Kita sering mendapat halangan dan rintangan yang kadang membuat ktia tak mampu melompat lebih tinggi. Kenyamanan yang kita terima seringkali menjebak kita dalam zona nyaman yang sulit sekali ditinggalkan. Padahal jika menelisik lebih dalam, saat kita kecil dulu kita justru selalu melompat lebih tinggi. Saat kita belajar menaiki sepeda, kita sering mengalami jatuh, menangis, tapi segera bangkit dan belajar lagi. Sayang seiring dengan perkembangan manusia, terkadang banyak pengaruh dari lingkungan yang menyatakan bahwa hal tersebut sulit, tidak mungkin atau bahkan sering membuat kita lebih cenderung pasrah terhadap kenyataan.
Kita adalah manusia, yang sejatinya tidak ingin menjadi seperti belalang tersebut yang tidak pernah bisa melompat lebih tinggi. Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, yang diberi akal untuk dapat belajar dari kesalahan sehingga saat gagal kita mampu bangkit dan terus maju dalam menghadapi segala rintangan yang ada. Jangan pernah kita terjebak dalam zona nyaman dan harus terus maju untuk meraih impian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar