Salam engkau yang penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau
diantara wanita. Demikianlah salam Malaikat Gabriel kepada Maria.
Selanjutnya Malaikat Allah itu berkata: Jangan takut, hai Maria, sebab
engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki- laki dan hendaklah
engkau menamai Dia, Yesus.
Gereja merayakan peristiwa ini secara khusus mengingat arti dan
maknanya bagi keselamatan manusia. Boleh dikatakan peristiwa Sabda
menjadi daging berawal pada saat Maria menyatakan kesediaannya dan
persetujuannya kepada Malaikat Gabriel, pembawa khabar gembira itu, dan
semenjak itu pula Maria menjadi Bunda Allah.
Satu hal yang harus kita camkan dalam hati
ialah hormat Allah pada Maria sebagaimana terlihat dalam permintaan
kesediaan Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya. Disini Allah
tidak memaksa Maria, tetapi meminta kesediaannya. Maria sendiri
menyadari bahwa Tuhan memilih dia karena menganggap dia layak untuk
menerima khabar gembira itu. Tetapi sebagai manusia, Maria masih tampak
ragu- ragu akan makna khabar itu. Oleh karena itu, ia menanyakan lebih
lanjut keterangan dari malaikat Allah itu: Bagaimana hal ini mungkin
terjadi ? Dan ketika ia sudah merasa pasti akan makna khabar gembira
malaikat itu, Maria berkata: Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku
menurut perkataan Mu.
Semoga hari raya Khabar Sukacita ini menumbuhkan dalam diri kita
semangat ketaatan ada Allah dan kesediaan berkerja sama dengan Allah
dalam karya penyelamatan Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar