Santo Yohanes de Deo, Pengaku Iman
Perjalanan hidup Yohanes hingga meraih mahkota kekudusan sungguh
mengagumkan. Ia lahir di Montemor o Novo, Lisabon Timur, Portugal pada
tanggal 8 Maret 1495. Nama julukannya ‘Yohanes de Deo", yang berarti
‘Yohanes yang diutus Allah" diberikan oleh Uskup dari Tuy, Spanyol
karena karya pengabdiannya yang tulus bagi orang-orang miskin dan orang
sakit.
Di
masa mudanya, ia tidak memperlihatkan tanda-tanda yang menunjukkan
kesuciannya di kemudian hari. Ia sebaliknya menjalani suatu cara hidup
yang tidak terpuji. Semasa kecilnya, ia pernah kabur dari rumah
orangtuanya dan lari ke Spanyol. Di sana ia menjadi seorang gembala.
Kemudian ia menjadi tentara dalam perang melawan Perancis. Seusai
perang itu, Yohanes menjadi anggota sebuah kelompok tentara yang
ditugaskan untuk menyerang Turki. Keterlibatannya dalam perang-perang
ini membuatnya tidak lagi memperhatikan kewajiban-kewajiban imannya.
Ketika berumur 40 tahun, ia bertobat dan kembali menjalankan
kewajiban-kewajiban imannya. Untuk menebus dosa-dosanya, ia pergi ke
Afrika untuk membebaskan orang-orang Kristen yang dipenjarakan oleh
orang-orang Moor. Ia bermaksud menjadi martir bagi orang-orang itu.
Tetapi atas nasehat dari bapa pengakuannya, ia kembali ke Spanyol. Ia
pergi ke Gilbraltar dan menyebarkan Injil dengan menjual buku-buku
rohani dan gambar-gambar Kudus. Dari Gilbraltar, ia berpindah ke
Granada. Disana ia mendirikan sebuah toko kecil yang menjual
barang-barang kudus dan rajin menjalankan kewajiban-kewajiban beragama.
Awal kehidupannya sebagai ‘manusia baru" di dalam
Allah berawal dari sentuhan khotbah Beato Yohanes dari Avilla. Khotbah
ini sungguh menyadarkan dia akan kebejatan hidupnya di masa lampau. Ia
sungguh menyesal bahkan sampai sakit dan harus berbaring di rumah sakit
selama beberapa waktu.
Setelah sembuh, ia memutuskan untuk mengabdikan seluruh sisa hidupnya
bagi kepentingan orang-orang miskin dan sakit di Granda. Untuk itu, ia
mengumpulkan orang-orang miskin dan sakit di rumahnya di bawah
tanggungan dan perawatannya. Dengan bantuan para penderma lainnya, ia
sungguh berhasil dalam karyanya. Semua orang mengakui pengabdiannya
yang tulus itu, termasuk Uskup Agung Granada dan Uskup Tuy, Spanyol,
yang memberinya julukan ‘Yohanes a Deo".
Sekali peristiwa, ia mendapati seorang miskin yang terkapar hampir mati
di jalan yang dilaluinya. Segera ia membawa orang sakit itu ke rumah
sakit untuk merawatnya. Ketika ia memandikan orang sakit itu, ia
tertegun heran karena luka-luka tembusan paku pada kedua kaki orang itu
memancarkan cahaya. Sementara itu ia mendengar seseorang berkata:
"Yohanes, apa yang kaulakukan untuk orang-orang sakit dan miskin ini,
kaulakukan juga untuk Aku."Lalu serta merta orang sakit itu lenyap dari
pandangannya. Orang sakit itu ternyata Yesus yang menampakkan diri
pada Yohanes sebagai seorang sakit yang tidak berdaya.
Yohanes meninggal pada tanggal 8 Maret 1550 di
Granada, Spanyol Selatan. Ia digelari ‘beato" pada tanggal 21
September 1638 oleh Paus Urbanus VIII, dan ditetapkan kudus pada tanggal 16 Oktober 1690 oleh Paus Aleksander VIII. Kemudian pada tahun 1886 Paus Leo XIII mengangkatnya sebagai ‘pelindung surgawi semua rumah sakit dan orang-orang sakit".
Santo Filemon dan Apolonios, Martir
Menurut kisah kuno, Filemon disuap oleh diakon Apolonios yang takut
akan hukuman mati yang dijatuhkan atas dirinya, untuk membawa
persembahan kepada dewa-dewa dengan mengenakan pakaiannya. Hal ini
kiranya dapat mengelabuhi mata para penguasa. Di pihak lain, Filemon
sendiri tentu tidak berkeberatan karena ia masih kafir dan biasa
membawa kurban kepada dewa-dewa. Filemon menerima suap itu dan bersedia
melakukan apa yang diminta oleh Apolonios. Namun di muka mezbah dewa,
Filemon tergerak oleh Rahmat Allah sekonyong-konyong berubah
pendiriannya dan mengaku beriman kepada Kristus. Menyaksikan hal itu,
Apolonios menyesali perbuatan itu lalu bertobat. Mereka berdua kemudian
dibunuh bersama karena imannya.
Santo Yulianus dari Toledo, Uskup
Semenjak masa mudanya, Yulianus mengikuti pendidikan di Toledo di bawah bimbingan Santo Eugenius II. Pendidikan itu berhasil menanamkan dalam dirinya benih panggilan hidup membiara.
Ia kemudian masuk biara di Agli, dekat Toledo. Pendidikan lanjutan di biara ini menghantarnya menjadi seorang ahli ilmu keTuhanan dan seorang pemimpin yang bijaksana. Bakat-bakatnya berkembang pesat. Diantara rekan-rekannya sebiara, ia dikenal rajin, ramah dan rendah hati. Karena itu, ia kemudian diangkat mejadi pemimpin biara Agli.
Ia kemudian masuk biara di Agli, dekat Toledo. Pendidikan lanjutan di biara ini menghantarnya menjadi seorang ahli ilmu keTuhanan dan seorang pemimpin yang bijaksana. Bakat-bakatnya berkembang pesat. Diantara rekan-rekannya sebiara, ia dikenal rajin, ramah dan rendah hati. Karena itu, ia kemudian diangkat mejadi pemimpin biara Agli.
Pada tahun 680, Yulianus di tabhiskan menjadi uskup Agung Toledo,
Spanyol Tengah. Ia adalah Uskup pertama yang memimpin seluruh negeri
Spanyol. Sebagai seorang uskup dan ahli ilmu keTuhanan, ia memiliki
kuasa dan pengaruh yang besar di Spanyol. Keuskupannya diatur dengan
bijaksana. Selama masa kepemimpinannya, ia mengikuti beberapa konsili
gereja. Liturgi Mazarabic yang dipakai semua orang Kristen Moor
diperbaharuinya sehingga lebih berkenan di hati umat. Ia meninggal pada
tahun 690.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar